Bahasa di Jepang | |
---|---|
Resmi | Jepang |
Utama | Jepang |
Daerah | Ryukyuan (Okinawan dan lain-lain.) |
Minoritas | Ainu, Inggris Bonin, Nivkh, Orok, Russian |
Imigran | Korea, Portugis, dan Tionghoa |
Asing | Inggris, Rusia, Jerman, Prancis, Portugis, Spanyol |
Isyarat | Bahasa Isyarat Jepang Bahasa Isyarat Amami Oshima |
Tata letak papan tombol | |
JIS | |
Kebanyakan bahasa yang digunakan di Jepang saat ini adalah bahasa Jepang, yang terpisah dalam sejumlah besar dialek dengan dialek Tokyo yang dianggap Jepang standar.
Selain bahasa Jepang, rumpun bahasa Ryukyu dipakai di Okinawa dan bagian-bagian dari Kagoshima di Kepulauan Ryukyu. Bersama dengan bahasa Jepang, rumpun bahasa tersebut merupakan bagian dari keluarga bahasa Japonik,[1] namun mereka adalah bahasa yang terpisah, dan tidak saling tumpang tindih dengan Jepang, atau dengan satu sama lain. Seluruh rumpun bahasa Ryukyu diklasifikasikan terancam oleh UNESCO.
Di Hokkaido, terdapat bahasa Ainu, yang dipakai oleh suku Ainu, yang merupakan suku pribumi di Jepang. Berbeda dari bahasa Jepang, bahasa AInu adalah bahasa isolat yang tidak jatuh pada keluarga bahasa manapun. Bahkan sejak zaman Meiji, bahasa Jepang telah banyak digunakan oleh suku Ainu dan kemudian bahasa Ainu diklasifikasikan menjadi terancam kritis oleh UNESCO.
Selain itu, bahasa-bahasa seperti Orok, Evenki, dan Nivkh yang dipakai di selatan Pulau Karafuto (dikenal sebagai Sakhalin dalam bahasa Rusia) yang dulunya dikuasai Jepang menjadi lebih dan lebih terancam. Setelah Uni Soviet mengambil alih wilayah tersebut, para pemakai bahasa tersebut dan keturunannya bermigrasi ke Jepang daratan dan masih ada yang bertahan namun dalam jumlah kecil.
Para pemakai bahasa Korea, Tionghoa, dan Zainichi Korea, yang berasal dari Korea, juga bermukim di Jepang.
© MMXXIII Rich X Search. We shall prevail. All rights reserved. Rich X Search